Protes di China terhadap pembatasan Covid-19 terberat di dunia sedang mereda sebab berdampak, kata seorang diplomat top AS terhadap hari Jumat, kala Beijing tambah melonggarkan peraturan pengujian dan karantina.
Kemarahan atas pembatasan Data SDY hari ini udah membawa dampak lusinan protes di lebih berasal berasal dari 20 kota dalam sebagian hari terakhir dalam sebuah pertunjukan pembangkangan sipil yang belum dulu terjadi terhadap awalnya di China daratan sejak Presiden Xi Jinping mengambil alih kekuasaan terhadap tahun 2012.
Sementara pelonggaran sebagian tindakan tampaknya merupakan upaya untuk menenangkan publik, otoritas China termasuk menjadi melacak mereka yang udah jalankan protes.
“Saya pikir kita udah menyaksikan protes mereda saat ini di China, dan alasan mereka mereda adalah sebab mereka terlalu berpengaruh,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman di sebuah acara Universitas Amerika di Washington.
Saluran Standar
Selengkapnya>>
“Mereka mengizinkan orang untuk mengkarantina di daerah tinggal mereka sebagai lawan karantina di daerah tinggal sakit demam. Mereka menjelaskan mampu membuka langkah demi langkah dalam perihal ini,” kata Sherman perihal tanggapan Beijing.
“Protes itu penting,” katanya, memberikan bahwa dia mengakui China udah menggunakan pasukan keamanan untuk menghentikan demonstrasi dan memenjarakan pengunjuk rasa.
Pada hari Senin, Gedung Putih menjelaskan menunjang hak orang untuk memprotes secara damai di China namun berhenti mengkritik Beijing atas tindakan kerasnya. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjelaskan kepada NBC News terhadap hari Rabu bahwa upaya pemerintah untuk menekan protes layaknya itu adalah “tanda kelemahan”.
Komentar Sherman muncul setelah dua hari pembicaraan bersama Sekretaris Jenderal Layanan Aksi Eksternal Eropa Stefano Sannino perihal kasus China dan Indo-Pasifik, di mana keduanya tunjukkan keprihatinan perihal “provokasi” China terhadap Taiwan yang membawa pemerintahan sendiri.
Ditanya oleh mahasiswa di acara universitas perihal ancaman konflik terhadap China dan Taiwan, Sherman menjelaskan bahwa perang barangkali terjadi.
“Saya pikir perang berpotensi terjadi sebab Xi Jinping saat ini membawa kendali mutlak di China,” kata Sherman.
“Jadi upaya kita adalah untuk Keluaran SDY menahan itu. Untuk mendesak China agar tidak pergi ke arah itu. Tetapi termasuk untuk menunjang Taiwan agar membawa fasilitas untuk menjaga diri,” katanya.
Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, tidak dulu meninggalkan pemakaian kebolehan untuk menguasai pulau itu.